
Mengapa Kami Memulai
Masalah: Pengelolaan Limbah yang Buruk

Mayoritas produsen sampah terbiasa membuang sampah mereka ke pembuangan sampah terdekat, hanya untuk dilupakan dan tidak pernah sampai ke pabrik pengolahan sampah untuk diproses dengan benar.
Mengapa ini sangat mengkhawatirkan?

Total limbah yang diproduksi
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia pada tahun 2017

Limbah yang telah didaur ulang
Didaur ulang di sekitar 1.300 pusat daur ulang yang beroperasi di Indonesia

Limbah berakhir di laut
Sebagian besar plastik tidak dikumpulkan dengan benar dan dibuang ke tempat pembuangan sampah, menyebabkan plastik-plastik ini untuk berakhir di laut
Kemana Perginya Limbah-Limbah Ini?

Di tempat pembuangan sampah terbuka, sampah ditumpuk dan dibuang dengan cara yang tidak ramah lingkungan. Ini dapat meningkatkan risiko kebakaran dan longsoran sampah.
Di tempat pembuangan sampah yang menerapkan sistem sanitary landfill, sampah ditimbun untuk mempercepat pembusukan dan mencegahnya terbakar atau menjadi sumber penyakit.
Sebagian besar daerah masih menggunakan sistem pembuangan sampah terbuka.
More Statistics

Konsekuensi: Polusi Laut

Sebuah laporan yang dibuat oleh peneliti Jenna Jambeck menempatkan Indonesia sebagai pencemar plastik laut terburuk kedua di dunia karena membiarkan sekitar 1,29 juta ton sampah plastik berakhir ke laut pada tahun 2010. Ini merupakan akibat dari pengelolaan sampah yang tidak tepat.
​
Konsekuensi: Membahayakan Kehidupan Laut

Sebuah studi baru yang dilakukan berdasarkan empat tahun penyelaman di 159 terumbu karang di Pasifik menunjukkan bahwa terumbu di empat negara - Australia, Thailand, Indonesia, dan Myanmar - sangat terkontaminasi oleh plastik.
Konsekuensi: Menyebarkan Penyakit dan Hama

Sumber: https://pulitzercenter.org/stories/indonesias-poor-waste-management-system-may-worsen-pandemic
Lina Tri Mugi Astuti, Sekretaris Jenderal Ikatan Ilmuwan Lingkungan Hidup Indonesia (IESA), dalam diskusi online mengatakan bahwa Indonesia memiliki 2.852 rumah sakit, 9.909 puskesmas, dan 8.841 puskesmas. Namun, hanya terdapat kurang dari 100 fasilitas kesehatan yang memiliki penanganan limbah medis sendiri.